Menyambut Idul Adha
Diriwayatkan dari shahabat Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Tidak ada hari-hari yang di dalamnya amalan yang paling dicintai oleh Allah kecuali hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah” Para shahabat bertanya “Wahai Rasulullah, apakah amal-amal shalih pada hari-hari tersebut lebih dicintai oleh Allah dari pada jihad fii sabilillah ?” Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda : ”Ya, kecuali seseorang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak kembali dari jihad tersebut dengan sesuatu apapun” (HR. Bukhari)www.belajarislam.com
Tuesday, 9 October 2012
Menyambut Idul Adha
Wanita tua teman nabi Musa di Syurga
Oleh Ust. Abu Ayyub
Suatu hari Rasulullah Shallallaahu
alaihi wa Sallam menemui seorang badui dikediamannya, melihat kedatangan
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam maka badui menghormati dan
memuliakannya. Karena sambutan hangat dari badui ini lalu Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Sallam memintanya untuk datang kepadanya agar
bisa membalas kebaikan dengan kebaikan. Ketika badui itu datang,
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam menanyakan hajatnya. Beliau
bersabda:
“Wahai badui, katakanlah keperluanmu?” Dia menjawab, “Ya Rasulullah aku memerlukan seekor unta betina dengan pelananya dan domba betina yang bisa diperah susunya oleh keluargaku.” Dan dia mengucapkannya dua kali.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam berkata kepadanya, “Mengapa kamu tidak seperti wanita tua Bani Israil?” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah wanita tua Bani Israil itu?”
“Wahai badui, katakanlah keperluanmu?” Dia menjawab, “Ya Rasulullah aku memerlukan seekor unta betina dengan pelananya dan domba betina yang bisa diperah susunya oleh keluargaku.” Dan dia mengucapkannya dua kali.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam berkata kepadanya, “Mengapa kamu tidak seperti wanita tua Bani Israil?” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah wanita tua Bani Israil itu?”
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam
menjawab, “Sesungguhnya Musa hendak berjalan membawa Bani Israil,
tetapi dia tersesat ditengah jalan. Maka para ulama Bani Israil berkata
kepadanya, ‘Kami katakan kepadamu wahai Musa bahwa Yusuf mengambil
janji-janji Allah atas kami, agar kami tidak pergi dari Mesir sehingga
kami memindahkan tulang-tulangnya bersama kami.’ Musa menjawab, ‘Siapa
di antara kalian yang mengetahui kuburan Yusuf?’
Mereka menjawab, ‘Yang tahu kuburan
Yusuf hanyalah seorang wanita tua Bani Israil.’ Maka Musa memintanya
agar dihadirkan. Musa berkata kepadanya, ‘Tunjukkan kepadaku di mana
kubur Yusuf.’ Wanita itu menjawab: ‘Aku tidak mau menunjukannya sampai
engkau member kepastian kedudukanku!. Kedudukan apa yang engkau maksud?
Sahut Musa. “ Aku menemanimu di surga”. Karena Musa tidak menyukai
permintaannya, maka Allah mewahyukan kepadanya dan berfirman,
‘Kabulkanlah permintaannya.’ Musa pun memberikan apa yang diminta. Lalu
wanita itu mendatangi sebuah danau dan berkata, ‘Kuraslah airnya.’
Ketika air telah surut, wanita itu berkata, ‘Galilah di sini.’ Begitu
mereka menggali, mereka menemukan tulang-tulang Yusuf. Begitu ia
diangkat dari tanah, jalanan langsung terlihat terang seperti cahaya
pada siang hari.” [HR. Hakim dalam Mustadrak (2/624), no. 4088. Dia
berkata, “Hadis ini sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim].
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam melihat permintaan dan hajat
si badui tersebut sangat remeh, maka beliau menyampaikan hadis tentang
wanita tua Bani Israil yang mengutarakan satu permintaan besar kepada
Musa manakala kesempatan itu terbuka. Dia tidak mau memenuhi permintaan
Musa sebelum Musa menyanggupi permintaannya, yaitu menyertainya di
surga.
Musa tidak mengkabulkan permintaannya wanita tua itu karena dia melihat permintaannya berlebih-lebihan, dan apa yang dilakukannya tidak sepadan dengan agungnya permintaan. Maka Allah mewahyukan kepadanya supaya mengkabulkan permintaannya.
Musa tidak mengkabulkan permintaannya wanita tua itu karena dia melihat permintaannya berlebih-lebihan, dan apa yang dilakukannya tidak sepadan dengan agungnya permintaan. Maka Allah mewahyukan kepadanya supaya mengkabulkan permintaannya.
Ingat…barang siapa meminta
kepada Allah atas perkara-perkara yang tinggi, niscaya Allah mengabulkan
permintaannya, walaupun dia tidak mencapai derajat orang-orang yang
berhak meraih derajat tersebut. Orang yang mencari syahadah dengan
benar, niscaya Allah menyampaikan derajat orang-orang yang mati syahid,
walaupun dia mati di atas tempat tidurnya.
Abu Bakar tidak merasa cukup dengan satu pintu surga.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang menginfakkan sepasang harta dari segala sesuatu di jalan Allah (yakni sepasang kuda, unta atau yang lainnya), maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu Surga (dengan panggilan): “Wahai hamba Allah, ini adalah kebaikan.” Barangsiapa termasuk orang yang ahli sholat, dia dipanggil dari pintu sholat. Barangsiapa termasuk ahli jihad, akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa termasuk ahli sedekah, akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan barangsiapa ahli puasa, akan dipanggil dari pintu ar-Royyan.”
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang menginfakkan sepasang harta dari segala sesuatu di jalan Allah (yakni sepasang kuda, unta atau yang lainnya), maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu Surga (dengan panggilan): “Wahai hamba Allah, ini adalah kebaikan.” Barangsiapa termasuk orang yang ahli sholat, dia dipanggil dari pintu sholat. Barangsiapa termasuk ahli jihad, akan dipanggil dari pintu jihad. Barangsiapa termasuk ahli sedekah, akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan barangsiapa ahli puasa, akan dipanggil dari pintu ar-Royyan.”
Abu Bakar berkata, “Seseorang dipanggil
dari salah satu pintu tersebut tidaklah masalah (sebab satu pintu saja
sudah merupakan kenikmatan), akan tetapi adakah seseorang yang dipanggil
dari semua pintu-pintu itu, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: “Iya, dan aku berharap engkau adalah salah seorang
di antara mereka wahai Abu Bakar.” (HR. Al-Bukhari, no. 3393)
Dalam redaksi yang lain, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada, dan engkaulah orang itu
wahai Abu Bakar.” [HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, no. 6867]
sumber:www.belajarislam.com
Subscribe to:
Posts (Atom)